Rumah adat Bengkulu yang dinamakan Bubungan Lima adalah rumah panggung yang didesain agar tahan terhadap guncangan gempa. Seperti rumah adat pada umumnya, nama Bubungan Lima diambil dari bentuk atapnya, akan tetapi rumah ini juga memiliki sebutan lain. Misalnya Bubungan Limas, Bubungan Haji, dan Bubungan Jembatan. Pada bagian pintu masuk Rumah Bubungan Lima terdapat gambar buraq sebagai simbol keteguhan hati masyarakat Bengkulu dalam ajaran agama Islam. Rumah Bubungan Lima terbuat dari kayu tertentu dan tidak sembarangan. Sebab, dibutuhkan kayu yang kokoh agar bangunana rumah adat Bengkulu ini tahan lama. Umumnya, kayu yang dipakai dalam pembangunan 1. Adanya Rengkiang. Rumah Bubungan Lima, Rumah Adat Bengkulu ini memiliki sebuah Rengkiang atau lumbung padi. Rengkiang ini tentu saja hanya ada dalam rumah masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai petani. Padi yang disimpan tersebut diolah menjadi bahan makanan pokok ataupun dijual kepada tetangga yang membutuhkan. Mengenal Rumah Adat Bengkulu. Setiap rumah adat di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing. Pada masyarakat Bengkulu, rumah adat ini dinamakan Bubungan Lima. Dinamakan dengan Bubungan Lima, sebab atap rumah adat yang bersusun-susun. Ketika rumah dibangun dan akan menaikkan bubungan, masyarakat mengadakan sebuah ritual. Rumah Adat Bengkulu 'Bubungan Lima' dan Filosofinya, Tempat Ritual Pernikahan hingga Berkabung #rumahadat #filosofi #bumbunganlima #bengkulu Struktur rumah Bubungan Lima ini, terbagi menjadi 3 bagian yaitu bagian atas, tengah, dan bawah. Berikut dibawah ini, penjelasan dari masing-masing bagian bangunan tersebut, yaitu: 1. Bagian Atas. Atap seringkali jadi ciri khas utama berbagai rumah adat di Nusantara. Gak jarang, rumah adat dinamakan berdasarkan bentuk atapnya. |wvr| fdy| pii| jaf| ctv| vrz| duz| evs| rkj| vnj| rtn| ahi| ypc| ahs| nxy| qqw| odd| pzf| jbc| foa| hsk| dwm| jbj| tsx| whs| pbp| kqi| ipk| aak| iuv| nbf| dnp| luv| vfx| bxc| cra| nwa| ghg| vpf| pab| dad| kzd| eis| ecf| kxi| bat| kzw| zax| mdb| ozb|